fbpx

Tempat Pembuangan Akhir: Kutukan atau Anugrah?

Sekitar kurang lebih 1,4 ton sampah dihasilkan setiap tahunnya. Pernah berpikir ke mana perginya sampah-sampah tersebut? Pikiran yang paling umum adalah daur ulang. Sayangnya, hanya 17% sampah yang didaur ulang. Sisanya, sebanyak 83%, berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA)

TPA merupakan tempat di mana semua sampah dibuang dan akhirnya dikubur. Penguburan adalah metode pengolahan sampah paling tua dan paling mudah di dunia. Bagi orang-orang terpelajar seperti kita, TPA adalah bangunan yang dirancang dengan baik yang dibangun di atas tanah tempat sampah diisolasi dari lingkungan sekitar (air tanah, udara, hujan). Isolasi ini dilakukan dengan lapisan bawah dan penutup tanah harian. TPA saniter menggunakan liner tanah liat untuk mengisolasi sampah dari lingkungan. Tempat pembuangan sampah kota (MSW) menggunakan liner sintetis (plastik) untuk mengisolasi sampah dari lingkungan.

KEUNTUNGAN DARI TPA

  • Sistem pembuangan sampah yang hemat biaya
  • Gas yang dihasilkan dari TPA bisa diubah menjadi gas alam
  • Lokasi tempat pembuangan sampah khusus, di mana sampah bisa diproses.

KEKURANGAN DARI TPA

  • Material yang dibuang di TPA bisa saja mengandung racun yang dapat bercampur dengan tanah dan air tanah. Racun tersebut dilepaskan ke udara yang menyebabkan udara menjadi beracun. Merkuri misalnya. Merkuri terdapat di lampu neon. Menghirup merkuri sedikit saja dapat membahayakan ginjal kita.
  • Karena material organik yang dibuang ke TPA, gas rumah kaca seperti metana terproduksi. Metana merupakan gas yang mudah terbakar, karena itu dapat menyebabkan ancaman bagi lingkungan dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya.
  • TPA yang dikelola dengan buruk dapat mengganggu karena vektor yang melibatkan tikus dan lalat yang dapat menyebabkan penyakit menular. Oleh karena itu, hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
  • Ketika TPA hancur dan air mengalir melewatinya bersamaan dengan racun, campuran cairan itu disebut lindi. Lindi bercampur dengan air tanah dan mencemarinya, membuatnya tidak baik untuk dikonsumsi.

Dengan menimbang pro dan kontra, dapat dipastikan bahwa metode ini tidak layak untuk jangka panjang dan kita perlu menemukan metode yang tidak mempengaruhi kita seperti yang sudah ada.

more insights